LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
OBSERVASI MANAJEMEN BENGKEL
DI BENGKEL ASTRA DAIHATSU MOTOR
TEGAL
Disusun
oleh :
Atsani UA
(XII.06.003)
Bondan
Putra P (XII.06.006)
Dedi
rahardjo (XII.06.007)
Dhanu
Hermawan (XII.06.08)
Hany
Faizin (XII.06.010)
Yuzan Aji
M (XII.06.022)
D IV TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF
POLITEKNIK KESELAMATAN
TRANSPORTASI JALAN TEGAL
2013
A. Latar Belakang
Manajemen bengkel adalah bagaimana cara mengatur
proses pemanfaatan atau me-manage Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya
lainnya yang terdapat dalam suatu bengkel secara efektif dan efisien. Manajemen
Bengkel ini sangat diperlukan dan sangat penting dalam setiap kegiatan yang
terdapat dalam bengkel, oleh karenanya kita diharuskan mengetahui dan memahami
bagaimana tata cara manajemen bengkel tersebut bekerja. Dalam manajemen ini
terdapat beberapa fungsi yang dimana fungsi-fungsi ini sangat penting dalam
kehidupan perbengkelan, fungsi adalah perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan juga pengawasan.
Dalam bidang otomotif, pasti terdapat bengkel
otomotif. Di bengkel otomotif pastinya terdapat banyak berbagai macam alat yang
berkaitan dengan otomotif, dan pastinya sebelum menggunakan
peralatan yang ada di bengkel otomotif dilakukan manajemen atau
pengaturan terhadap peralatan yang terdapat dalam bengkel tersebut.
Untuk itu dalam rangka memenuhi tuntutan tugas mata
kuliah Administrasi Bengkel pada semester V sekaligus pembelajaran mengenai
tata cara manajemen perbengkelan maka kami mengadakan Prakerin di Bengkel Resmi
Astra Daihatsu Motors Tegal.
LAYOUT ASTRA DAIHATSU MOTOR TEGAL
Ruang depan
Ruang
belakang
B. STRUKTUR ORGANISASI
C. JOB DESCRIPTION
1.
ADMINISTRATOR :
Memasukkan
data kendaraan ke data base bengkel
2.
CRO/FRONT LINE :
Menerima
keluhan pelanggan akan palayanan yang telah diberikan serta menjamin kepuasan
pelanggan.
3.
SERVICE ADVISOR :
Mencatat
semua perbaikan yang diinginkan pelanggan dan menyampaikan saran perbaikan
kepada pelanggan serta membuat estimasi jenis dan biaya pekerjaan.
4.
FOREMAN atau KEPALA REGU:
Menyampaikan
segala estimasi perbaikan yang harus dikerjakan dan saran perbaikan kepada
mekanik
5.
MEKANIK :
Mengerjakan
segala estimasi perbaikan yang tertera pada WORK ORDER dan telah disetujui oleh
SA
6.
STAFF SPARE PARTS :
Menyiapkan
spare parts yang dibutuhkan untuk penggantian pada kendaraan konsumen dan
mencatat keluar masuk barang spare parts serta mengecek segala inventaris benda yang ada pada bengkel.
7. PETUGAS GUDANG
BAHAN
Menyediakan fixed material sesuai dengan material free text yang terdapat pada
Job allocation dari KARU serta membuat good
issues consumable atau nota pengeluaran bahan.
D. PROSES PRODUKSI
·
Administrator/SA
memasukkan data customer dan kendaraannya seperti nama, alamat, no. polisi, no.
rangka dll. ke dalam database bengkel.
Customer service
counter
·
Service Advisor (SA) membuat Perintah Kerja Bengkel. PKB ini terdiri dari
analisis pekerjaan oleh SA berdasarkan
keluhan pelanggan ataupun hasil pengecekan kendaraan secara langsung oleh SA,
estimasi waktu pekerjaan dan order pekerjaan tambahan yang
diinginkan pelanggan.
·
SA
memberikan saran perbaikan kepada pelanggan. Setelah itu SA membuat estimasi
harga serta konfirmasi equipment yang akan digunakan. Setelah didapat deal antara customer dan SA maka PKB
resmi dicetak dalam 3 warna : putih untuk SA, kuning untuk customer sendiri dan
merah untuk diberikan ke KARU.
·
Foreman/KARU
mengecek kelengkapan kendaraan sebelum masuk area servis (Pre inspection) dan memasukkan kendaraan ke stool perbaikan untuk
meminimalisir komplain dari customer.
Proses inspeksi
awal
Inspection list
& service results
·
KARU
membuat Job allocation atau pembagian
kerja kepada mekanik dan menyerahkan material list yang dibutuhkan ke petugas
gudang bahan supaya disediakan.
·
Mekanik
memulai mengerjakan order, mengambil spare parts atau bahan dan melakukan
konfirmasi start kerja ke KARU.
·
Jika
mekanik telah selesai KARU akan melakukan stopping job allocation lalu
mengkonfirmasi ke SA supaya dilakukan complete PKB.
·
Setelah
itu SA menyerahkan ke admin service untuk membuat billing, dan terakhir
menghubungi customer bahwa pekerjaan telah selesai.
Alur proses
produksi (finishing)
KESELAMATAN KERJA BENGKEL
Keselamatan tak hanya berlaku di jalan
raya saja tapi juga merupakan salah satu aspek penting di lingkungan kerja
bengkel otomotif. Seperti yang dapat dimaklumi bersama salah satu tujuan
melakukan pekerjaan adalah tercapainya target pekerjaan dengan semua proses
berjalan dengan aman dan nyaman. Dalam artian, pekerjaan yang kita lakukan
selalu berprinsip pada keselamatan dan dilakukan dengan kondisi terbaik yang
kita miliki.
Bengkel
otomotif merupakan lingkungan kerja dengan spesifikasi kondisi yang khusus.
Seringkali kita mendapati bahan yang mudah terbakar, bahan licin, tajam dan
kondisi lainnya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Di
bengkel Daihatsu sendiri terdapat beberapa alat dan bahan untuk menunjang
tercapainya keselamatan kerja bengkel:
a.
APAR
(Alat Pemadam Api Ringan)
b.
Pasir/serbuk
kayu
Digunakan untuk menutup genangan air
atau minyak pelumas yang tumpah di permukaan lantai kerja sehingga tidak
membuat lantai licin. Selain itu pasir juga dapat digunakan untuk membantu
memadamkan api dimana pasir dapat memisahkan titik bakar dengan oksigen
sehingga daerah yang tertutup pasir lebih cepat dipadamkan.
c.
Kain
majun
Dapat digunakan untuk mengelap
kotoran di tangan atau pada alat sehingga kebersihan dapat tetap terjaga.
d.
Helm
e.
Overall/wearpack
PROSES PENANGANAN
LIMBAH
E. PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen Bengkel sangat diperlukan adanya dalam
kegiatan bengkel untuk menjamin kegiatan perbengkelan dapat tertata dan
berjalan dengan lancar. Penggerakan kegiatan perbengkelan ini meliputi
perencanaan, pengorganisasian, dan juga pengawasan.
Beberapa perencanaan perbengkelan yang diperlukan
dalam suaatu bengkel diantaranya; penanganan limbah dan saluran air, sedangkan
untuk pengawasan adalah pengawasan terhadap sarana dan prasarana. Selain ke 3
faktor yang ada di penggerakan kegiatan perbengkelan tersebut terdapat faktor –
faktor lain yang mendukung kegiatan perbengkelan, yaitu keselamatan kerja dan
perawatan sarana dan prasarana.
Saran
Dalam manajemen suatu bengkel, tahap pertama adalah
memperhatikan perencanaan kebutuhan peralatan atau mesin baik itu dalam hal
ruangan, tenaga listrik, dana operasional dan juga mesin yang sesuai
perkembangan. Selain kebutuhan peralatan terdapat hal lain yang juga sangat
penting yaitu merencanakan penggunaan sarana dan prasarana.
Contoh merencanakan penggunaan sarana dan prasarana
adalah menginventaris jadwal penggunaan sarana dan prasarana kegiatan pada
bengkel, menyusun jadwal service peralatan, menyusun kebutuhan peralatan dan
material yang dibutuhkan dalam kegiatan
bengkel.