Saturday, 26 October 2013

Nulis Yuuk

‘NULIS’ yuk !

Menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan segala macam ide kreatif ataupun gagasan yang terlintas walau sepintas dalam benak ke dalam suatu bentuk tulisan dengan maksud tertentu dari si Penulis. Terkadang nih, menulis jadi suatu hal yang disepelekan sama kebanyakan orang, terutama kalangan pemuda. Anggapan kalau nulis itu kegiatan yang bosenin ‘n buang waktu kayaknya udah jadi mindset buruk buat mereka.
Padahal secara sadar ato nggak, menulis ngasih banyaak banget manfaat ke kita2. Berikut nihh beberapa hal positif yang didapat dari menulis:

1.      Menulis bikin cerdas

Lewat nulis, kita merangsang otak untuk mengekspresikan apa yang kita lihat dalam bentuk tulisan. Otak kita jadi terlatih untuk pandai memilih kosa kata yang pas buat dikembangin ke dalam bentuk tulisan yang asik, menarik dan mudah dicerna oleh pembaca, dikemas dalam gaya penyampaian yang khas kita sendiri tentunya. Apalagi nih, kalau dibuat cerita atau gambar, bisa buat melatih otak kanan tuh, karena otak kanan kan gak mengenal tulisan atau angka. Jadi makin bling2 dong otak kita pastinya.  

2.      Menulis sebagai media komunikasi

Menulis juga bisa jadi media komunikasi dan penyaluran informasi maupun emosi dari penulis ke orang lain nih, mau itu berupa fakta ataupun peristiwa, susah, senang, semua bisa disampaikan kepada khalayak pembaca. Dari tulisan pun pembaca bisa tau tingkat logika berpikir penulis terhadap suatu permasalahan yang tersalurkan lewat ide2 dan gagasan dalam tulisannya.

3.      Memperkuat daya ingat

Dengan menuliskan segala sesuatu yang kita lihat, memori kita akan hal tersebut menjadi dua kali lebih baik lho, daripada kita mengingat dengan menghafal. Kalau kata orang2 timur tengah nih; “Sebuah tulisan tangan yang buram masih lebih baik daripada hafalan akan 1000 kalimat.
Kita bisa ambil contoh dari orang2 super jenius sekaliber Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Ahmad, Imam Malik, Ibnu Hajar, Imam Thobari, Saya (ngarepp) dan yang lainnya, mereka tak cukup hanya mengandalkan kekuatan hafalan dan ingatan dalam menebarkan ilmunya, tapi diperkuat lagi lewat tulisan. Siph, oya?

4.      Menulis membentuk karakter pribadi bijak dan santun

Menulis membuat kita sibuk mempelajari beragam informasi, fakta, pengetahuan ilmiah, maupun wawasan umum sebagai bahan referensi tulisan. Dari sini kita juga belajar, gimana sih cara membuat suatu karya tulis yang nggak monoton, gimana sihh ngembangin isi tulisan biar makin hidup, dan gimana supaya maksud yang terkandung dapat tersampaikan? Nah, karakter dengan semangat belajar yang terus terbentuk seperti itu akan terbawa kepada sikap dan pribadi kita kesehariannya.
“Dengan menulis, seseorang belajar berpikir secara eksak dan padat”. (Supriadi, 1997)

5.      Menulis sebagai media penyimpanan memori

Daya ingat kita pastinya terbatas kan? Nah, lewat tulisan, kita bisa mengabadikan setiap pemikiran yang terlintas, membuat catatan materi ilmiah dengan bahasa yang easy learn, mencurahkan segala cerita kehidupan ataupun moment2 kasmaran sama doi (cesssh). Sehingga pas kita lupa, tinggal buka catatan dan langsung dehh ber-nostalgia ria.

6.      Menulis sebagai media pengembangan pola pikir masyrakat

Para penulis sebenarnya memiliki peran yang sangat strategis dalam mendidik dan mengembangkan pola pikir masyarakat. Sebagai contoh, Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dengan buku "Di Bawah Lindungan Ka’bah", beliau mengharapkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat Islam yang aman, damai dan selamat.
Ada lagi nih, DR. Aidh Al-Qarni yang mengharapkan kita menjadi manusia Rabbani - manusia hari ini yang bekerja secara totalitas dan dengan keyakinan menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah - melalui "La Tahzan"-nya yang justru ditulis saat melewat hari2 di balik jeruji besi karena menentang kehadiran pasukan AS di Arab Saudi atas undangan pemerintah Al-Saud pada saat itu.
#yang gak tahu mereka, kurangi bacaan teenlit-nya yaa.

Nah, itu tadi secuil dari segudang manfaat yang bisa kita peroleh dari menulis. Dengan kita makin sering nulis, otak kita juga akan semakin tajam bagaikan pedang yang terus diasah.

Mulailah menuliskan apa yang terpikirkan, apa yang terlihat, apa yang terdengar, apa yang terasakan, apa yang terbaca, dan saling share-kan dengan orang lain agar semakin bertambah kualitas hidup kita.

Buat yang masih ngerasa sulit untuk itu, nggak usah takut salah untuk memulai, karena sesuatu yang besar dapat bermula dari yang kecil; buah apel yang segar pun bermula dari secuil bijinya yang kita tanam, tingginya gunung bermula dari tumpukan pasir dan kerikil2, hamparan sahara adalah kumpulan pasir-pasir, dan bentangan sabana yang hijau adalah gabungan rerumputan yang indah.







No comments:

Post a Comment